REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Para pemimpin Uni Eropa dan Turki berkumpul di Brussels untuk konferensi darurat dalam menangani krisis pengungsi, Senin (7/3). Uni Eropa berencana untuk menutup rute utara melalui negara-negara Balkan.
Ini akan membuat beban ekonomi migran ditanggung oleh Turki. Namun negara-negara Eropa berjanji memberikan dana 3,3 milyar dolar AS untuk Ankara.
Kanselir Jerman, Angela Merkel dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte bertemu dengan PM Turki Ahmet Davutoglu di kedutaan besar Turki di Brussels pada Ahad malam untuk mempersiapkan konferensi. KTT akan diadakan dalam dua bagian, sesi satu akan melibatkan Turki. Sementara sesi dua PM Inggris, David Cameron akan bergabung.
Eropa kabarnya akan meminta Turki untuk mengambil alih semua migran. Kontributor BBC, Chris Morris di Brussels mengatakan komuike rancangan konferensi mendeklarasikan bahwa rute untuk migran melalui Barat Balkan akan ditutup.
Draft juga menyebut UE akan terus mendukung Yunani dalam kondisi sulit dan akan membantu semampunya untuk membantu mengatur situasi. "Ini adalah tanggung jawab kolektif Uni Eropa yang membutuhkan mobilisasi efisien dan cepat," katanya.
UE mengatakan akan merelokasi 160 ribu pencari suara, sebagian besar dari Yunani dan Italia. Namun oposisi hanya mengizinkan 700 pencari suaka yang bisa masuk. Sementara, lebih dari 2.000 migran terus berdatangan setiap harinya di Yunani dari Turki. Macedonia menutup perbatasan untuk menghalangi mereka masuk Eropa. Ini membuat penumpukan migran terjadi hingga menimbulkan krisis berkelanjutan.
Baca juga, Lebih dari Satu Juga Migran Tiba di Eropa.