Senin 07 Mar 2016 20:05 WIB

Kuliner Khas Ternate Diburu Wisatawan Jelang GMT

Dua pekerja menyelesaikan pembuatan kacamata untuk melihat gerhana matahari total di Imah Noong TokoTeleskop, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Jawa Barat, Selasa (1/3).
Foto: Antara/Novrian Arbi
Dua pekerja menyelesaikan pembuatan kacamata untuk melihat gerhana matahari total di Imah Noong TokoTeleskop, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Jawa Barat, Selasa (1/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Sejumlah kuliner dan souvenir khas Ternate diburu ratusan wisatawan mancanegara yang datang ke Ternate menikmati Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret 2016 mendatang.

"Para pembeli, terutama wisatawan mancanegara cukup banyak mencari berbagai souvenir khas Ternate, sehingga omzet bertambah," kata Manajer Swalayan Taranoate, Hairul Saleh Arif di Ternate, Senin (7/3).

Dia mengatakan, kehadiran para wisatawan ini ikut menggairakan pemasukan swalayan yang menjajakan berbagai souvenir dan kuliner khas Ternate.

Selain itu, GMT tersebut merupakan suatu fenomena yang langka dan mendatangkan keuntungan bagi beberapa pihak termasuk swalayan Tara No Ate pusat oleh-oleh khas dan souvenir shop dari Ternate.

Sehingga, dengan GMT ini merupakan berkah bagi Industri Kecil Menengah (IKM), dimana IKM akan memperkenalkan Produk-produknya melalai swalayan Tara No Ate yang berada dibawah Dewan Kerajinan Nasional Daerah, swalayan Tara No Ate sendiri menyiapkan produk-produk lokal yang langsung dari IKM baik itu dari pangan, kerajinan dan fashion.

Begitu pula, kuliner khas Kota Ternate seperti cemilan kue sagu, segala macam krepek, bagea, roti kenari, olahan ikan dan minumannya seperti sirup pala dan itu sangat diminati. Sedangkan untuk souvenir ada kerang, gantungan kunci, olahan limbah dari tanduk juga laris manis.

Dia mengatakan, untuk pakaian khas Ternate seperti baju atau kaos oblong dengan sablonan atau kata-katanya lebih mengenai ciri khas daerah Ternate, ada juga batik dengan corak khas Ternate yang di buat IKM lokal di sini.

"Kami juga membuka tempat ngopi yang namanya kopi balanga tanah dan juga di hidangkan berbagai macam kue khas kita ada yang namanya apang polote, pisang dan amu goreng," katanya.

Sehingga, hampir sepekan ini, wisatawan lokal maupun asing terlihat di swalayan Tara No ate ini, bahkan sudah banyak juga yang pada berbelanja dan kami berharap lebih banyak lagi yang datang, serta sudah banyak peningkatan jualan sendiri kalau mau dibandingkan dengan hari-hari biasa.

Untuk harga barang barang yang ada di swalayan Tara no Ate sendiri sangat terjangkau, karena diminta oleh Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Kota Ternate (Dekranasda) Nursiah Abdurahmaan meminta agar jangan mengambil keuntungan yang besar sebab ini sudah disubsidi dan pasarnya sudah disediakan dan IKM juga dengan murah menentukan harganya.

Dia berharap, dengan momentum GMT ini dapat memperkenalkan kuliner, souvenir ataupun segala hal yang khas dari Ternate. bukan hanya di kalangan lokal bahkan juga di internasional.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement