REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta agar Pintu Air Manggarai dibuka sehingga aliran air dari Bendung Katulampa tidak tertahan dan dapat terus dialirkan.
Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Basuki terkait debit air di Bendung Katulampa yang berstatus siaga satu dengan ketinggian mencapai 250 cm pada Senin (7/3) malam.
Sebetulnya tidak masalah kalau Katulampa siaga satu, yang penting Pintu Air Manggarai itu selalu dibuka supaya air tidak tertahan. Jadi, jangan ditutup," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (8/3).
Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu, aliran air harus selalu dibagi secara merata ke semua saluran yang ada. Sehingga, aliran air tidak tersendat dan tidak menimbulkan genangan.
"Jadi, kalau aliran airnya memang deras atau memang sudah siaga satu, artinya pintu air harus selalu dibuka, jangan malah ditutup. Dengan begitu, aliran air bisa terbagi ke semua saluran air yang ada," ujar Ahok.
Oleh karena itu, dia pun mengaku telah memberikan instruksi kepada penjaga Pintu Air Manggarai agar selalu membuka pintu air tersebut, sehingga aliran air tidak hanya bertumpu pada Kanal Banjir Barat, tetapi juga ke Sungai Ciliwung Kecil.
"Memang aturan untuk menutup Pintu Air Manggarai itu sudah ada sejak jaman dulu, tapi sekarang kan sudah beda kondisinya. Kalau pintu air itu dibuka, air tidak hanya berpusat di Kanal Banjir Barat, tetapi juga ke Sungai Ciliwung Kecil," ungkap Ahok.
Seperti diketahui pada Senin (7/3) malam, debit air di Bendung Katulampa berstatus siaga satu dengan ketinggian mencapai 250 sentimeter. Namun pada pagi hari ini, debit air di Katulampa sudah turun menjadi 120 centimeter atau berstatus siaga tiga.