Rabu 09 Mar 2016 06:12 WIB

1.100 Peserta Ekspedisi Tunggu GMT di Perairan Belitung

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah pelajar mengikuti upacara pelepasan sebelum mengikuti Ekspedisi Maritim dengan tujuan Belitung dengan menggunakan KM Kelud di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/3). Ekspedisi yang diikuti oleh 1100 pelajar Se-Jabodetabek tersebut sekaligu
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Sejumlah pelajar mengikuti upacara pelepasan sebelum mengikuti Ekspedisi Maritim dengan tujuan Belitung dengan menggunakan KM Kelud di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/3). Ekspedisi yang diikuti oleh 1100 pelajar Se-Jabodetabek tersebut sekaligu

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Ekspedisi maritim Gerhana Matahari Total (GMT) Kemenko kemeritiman dan sumber daya tiba di dekat pulau Lengkuas, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (9/3) sekitar pukul 06.00. Rombongan kapal saat ini menunggu dilintasinya GMT  di perairan Belitung.

Puncak GMT di Belitung berlangsung selama 2 menit 10,7 detik pada 07.22 -07.25 WIB. Ekspedisi dilepas oleh Menko Maritim Rizal Ramli, hari sebelumnya. Kapal bergerak dari pelabuhan sekitar pukul 14.30 WIB, kemarin.

Sekitar 1.100 peserta menunggu peristiwa GMT di atas kapal Kelud milik PT Pelni. Peserta merupakan gabungan dari 500 siswa, mahasiswa, mitra maritim yang terdiri dari rombongan wartawan dan peneliti. Pihak kapal Pelni juga menyediakan satu mushola bagi peserta untuk melakukan shalat gerhana di kapal ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement