Kamis 10 Mar 2016 14:17 WIB

Kapolri: Perburuan Santoso Diperpanjang

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Teguh Firmansyah
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memberikan keterangan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (16/1).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memberikan keterangan kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (16/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operasi Tinombala 2016 pada tahap awal berakhir, Rabu (9/3). Namun, kelompok teroris Santoso dan jaringannya yang merupakan target dari operasi tersebut belum tertangkap.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, tidak ada penarikan pasukan terkait berakhirnya operasi Tinombala 2016. Badrodin memastikan operasi tersebut akan diperpanjang. "Operasi Tinombala akan diperpanjang selama dua bulan," ujar Badrodin, di Rupatama Mabes Polri, Kamis (10/3).

Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan melakukan kunjungan kerja ke Poso. Luhut mengatakan, selain memperpanjang operasi Tinombala, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) juga akan diterjunkan mulai pekan depan.

Namun, mengenai rencana bahwa akan diterjunkan Kopassus, Badrodin belum mengetahui. Polri hanya meminta agar TNI memback-up perburuan Santoso."Silahkan kalau memang perlu ada pergantian dan diganti tidak masalah," kata mantan Kapolda Jawa Timur itu.

Badrodin menegaskan, akan terus mengejar Santoso beserta jaringannya selama masa perpanjangan operasi Tinombala. Sehingga ancaman teror dari kelompok tersebut dapat diantisipasi.

Baca juga, Santoso Sering Menyamar di Perkampungan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement