REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Kabupaten Lebak, Banten, tidak mendapat respons positif dari seluruh masyarakat. Menurut Pengelola Program Imunisasi Puskesmas Kalanganyar Kabupaten Lebak, Yanto, masih ada warga Lebak yang menolak PIN.
"Kami prihatin adanya warga yang menolak PIN Polio yang terjadi di Desa Pasir Kupa Kecamatan Kalanganyar," kata Yanto di Lebak, Banten, Kamis (10/3).
Menurut dia, pihaknya menerima laporan penolakan warga yang enggan diimunisasi tersebut dari petugas medis pembina desa. Mereka pembina desa itu saat melaksanakan PIN Polio pada hari pertama, Selasa (8/3).
Karena itu, pihaknya meminta masyarakat agar menyukseskan PIN Polio 2016 dengan tidak ada satupun balita yang tidak ditetes imunisasi. Seluruh balita harus menjalani penetesan imunisasi dalam upaya Indonesia bebas dari penyakit polio.
Pihaknya akan memberlakukan "sweeping" ke rumah-rumah warga agar pelaksanaan PIN Polio berjalan sukses hingga 100 persen. "Kami berharap masyarakat yang memiliki balita agar mendatangi Pos Pin maupun Posyandu untuk divaksin polio," katanya.
Ia mengatakan, realisasi pencapaian imunisasi polio di wilayah tugasnya hingga hari kedua, Kamis (10/30) tercatat 1.989 anak atau 64 persen dari sasaran 3.061 balita yang ada di tujuh desa. Masyarakat bisa dilayani di 50 Pos Pin, Posyandu dan RSUD Adjidarmo dengan melibatkan puluhan tenaga medis.
"Kami akan bekerja keras untuk mencapai target PIN Polio di wilayahnya sekitar 95 persen dengan mengoptimalkan sweeping ke rumah-rumah warga itu," katanya.