REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYIDAW -- National League for Democracy (NLD) yang memenangkan pemilu tahun lalu, pada Kamis (10/3), menominasikan ajudan dan orang kepercayaan Aung San Suu Kyi untuk menjadi presiden Myanmar. Htin Kyaw dicalonkan sebagai presiden sebab Suu Kyi dilarang mencalonkan diri menjadi kepala negara.
Dilansir laman Aljazirah, ikon demokrasi tersebut sebelumnya telah bersumpah akan memerintah 'di atas' presiden meski ia secara konstitusi dilarang. Sebagai calon presiden yang disukai partai berkuasa, Htin Kyaw sekarang telah berada di jalur untuk menjadi kepala negara pertama yang bukan mantan anggota militer.
Htin Kyaw menjalankan Daw Khin Kyi Foundation, sebuah badan amal untuk membantu masyarakat di daerah termiskin Myanmar yang didirikan Suu Kyi. Htin Kyaw juga dikenal sebagai sopir Suu Kyi.
Tiga calon presiden akan dicalonkan pada Kamis. Satu calon oleh majelis rendah parlemen, satu oleh majelis tinggi dan satu oleh blok militer. Konstitusi memberikan angkatan bersenjata seperempat kursi di kedua parlemen.
Htin Kyaw merupakan lulusan Oxford dengan gelar di bidang ekonomi. Ia dinominasikan dari majelis rendah. Calon lain, Henry Van Thio, merupakan seorang anggota parlemen dari etnis minoritas Chin. Ia adalah calon NLD dari majelis tinggi.
Di kemudian hari, mungkin akhir pekan depan, parlemen akan mengadakan pemungutan suara untuk presiden. Para kandidat yang gagal akan menjadi wakil presiden.