REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung resmi meluncurkan pembayaran tiket Trans Metro Bandung (TMB) secara elektronik. Tiket elektronik ini dibayarkan dengan menggunakan Bandung Smart Card yang diluncurkan beberapa bulan lalu.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan pembayaran secara elektronik ini merupakan bagian dari menciptakan sistem pembayaran non tunai. Sehingga transaksi akan menjadi lebih mudah tanpa menggunakan uang tunai.
"Hari ini kita memulai penggunaan smart card di bidang transportasi. Smart card ini adalah mimpi agar semua urusan transaksi apapun bisa menggunakan satu kartu," kata Emil kepada wartawan usai acara peluncuran di Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/3),
Ia menyebutkan dengan sistem elektronik, para penumpang yang akan naik akan membayar melalui mesin elektronik yang dipasang di masing-masing bus. Nantinya saldo dalam kartu tersebut akan berkurang sesuai dengan harga tiket TMB.
Untuk tahap awal, ujarnya warga Kota Bandung dapat membeli kartu Smart Card Bandung yang disediakan di halte-halte bus TMB. Termasuk mengisi saldo untuk pembayaran dengan nominal minimal Rp 10 ribu.
Ia menambahkan tiket elektronik TMB ini sudah mulai berlaku untuk 10 bus jurusan Cicaheum - Cibereum. Pemkot Bandung akan mengevaluasi selama satu bulan. Jika terbukti efektif maka akan diaplikasikan di semua bus TMB.
"Setelah satu bulan, saya evaluasi. Kalau sudah baik, sistem siap, saya perintahkan semua bus itu harus menggunakan kartu," ujarnya.
Dengan sistem elektronik, ia berharap ke depannya pelayanan TMB akan lebih baik. Tidak ada lagi penumpang yang naik atau berhenti tidak pada halte yang sudah disediakan. Smart Card yang diluncurkan beberapa bulan lalu memang dirancang untuk memudahkan warga dalam bertransaksi. Jika saat ini baru dapat digunakan untuk transportasi, ujar dia, ke depannya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan lain.