Jumat 11 Mar 2016 20:40 WIB

Deparpolisasi Terjadi karena Perilaku Korupsi Parpol

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Karta Raharja Ucu
Bendera partai politik. Ilustrasi
Foto: Republika
Bendera partai politik. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Psikologi Politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk berpendapat, terlalu jauh kalau majunya Ahok menjadi calon gubernur DKI Jakarta independen dianggap menimbulkan deparpolisasi atau pembusukan parpol.

"Parpol hingga saat ini masih menjadi tiang demokrasi utama. Selain itu parpol juga dilindungi undang-undang keberadaannya makanya tak ada deparpolisasi," katanya di Jakarta, Kamis (10/3).

Deparpolisasi, kata Hamdi menerangkan, bisa berarti pembusukan parpol. Deparpolisasi itu sebenarnya sudah terjadi namun diakibatkan oleh perilaku parpol itu sendiri seperti korupsi, manipulasi, atau kong kalikong. Makanya, masyarakat jadi kurang percaya parpol.

Sekarang, ujar dia, banyak muncul calon independen untuk maju pilkada. Sebenarnya ini menjadi kritik masyarakat terhadap parpol.

"Ini harus dilihat sebagai rasa sayang masyarakat terhadap parpol agar parpol mau berbenah diri. Kalau parpol baik pasti banyak orang mau diusung parpol," kata Hamdi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement