REPUBLIKA.CO.ID,MADIUN -- PT KAI Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun mengajukan usulan penghentian operasional Kereta Api Madiun Jaya (KA Maja) jurusan Madiun-Yogyakarta PP ke Kementerian Perhubungan menyusul kondisi kereta tersebut yang sering rusak.
Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto di Madiun, Sabtu mengatakan usulan tersebut sudah diajukan pada awal Maret lalu, namun hingga kini belum ada jawaban dari pusat."Kereta itu memang sering rusak sejak dioperasikan tahun 2011 lalu," ujar Supriyanto kepada wartawan.
Menurut dia, sebelum mengajukan usulan penghentian operasional tersebut, pihaknya terlebih dahulu mengajukan surat untuk pengadaan mesin baru. Namun, hingga akhir Februari 2016 lalu belum ada kepastian.
Adapun, posisi KA Maja saat ini sedang rusak parah dan berada di Depo PT KAI Daop Madiun. Kereta tersebut sudah tidak berjalan sejak beberapa minggu terakhir.
Ia menjelaskan, pertimbangan pengajuan pemberhetian KA Maja tersebut juga dipengaruhi oleh besarnya biaya perbaikan jika kereta tersebut sering mogok. Mulai dari mesin, kelistrikan, dan lainnya yang bisa mencapai ratusan juta rupiah.
"Selain itu, dari sisi operasional, jika sering mogok juga akan mengganggu operasional kereta-kereta lainnya," kata dia.
Untuk itu, para calon penumpang yang hendak bepergian ke Solo ataupun Yogyakarta, disarankan menggunakan kereta api lainnya yang melintasi daerah tersebut. Hampir semua kereta api yang lewat di Daop 7 Madiun melintasi kota Solo dan Yogyakarta.
Supriyanto menambahkan, selain mengajukan usulan pemberhentian operasional, pihaknya juga mengajukan alternatif untuk meminta pusat agar KA Maja diganti dengan kereta yang ditarik dengan lokomotif. Sebab, selama ini KA Maja merupakan kereta rel diesel (KRD).
"Kami masih menunggu persetujuan dari pusat. Harapan kami, alternatif penggantian perjalanan kereta dengan lokomotif yang disetujui. Sebab, peminat KA Maja cukup banyak," tambahnya.
Rata-rata, jumlah penumpang KA Maja pada hari biasa bisa mencapai lebih dari 100 orang. Sedangkan pada akhir pekan bisa lebih dari 250 orang. Dengan tarif kereta mencapai Rp50 ribu per orang.