REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengatakan adanya mahar bila ia maju melalui jalur partai politik dibantah Politisi Gerindra Desmon J Mahesa. Ia bahkan mengatakan pada Pilkada DKI Jakarta lalu, Gerindra lah yang membiayai.
"Tidak ada mahar politik! Dulu itu Ahok semua kita biayain. Kok sekarang bicara mahar politik," ujar Desmon kepada Republika.co.id, Ahad (13/3).
Ditegaskan Desmon, pada Pilkada 2012 lalu Gerindra telah bersusah payah memajukan dan membesarkan Joko Widodo dan Ahok dengan modal partai tanpa ada mahar politik, seperti yang diumbar Ahok. Jadi menurut dia, sangatlah lucu ketika Ahok bcara soal mahar politik.
Ia menilai Ahok seperti sedang menjatuhkan partai-partai yang telah mengusungnya di Pilkada DKI 2012 lalu. Tetapi, hal itu tak dilakukannya pada PDI Perjuangan karena tudingan mahar pada PDIP langsung diralatnya.
"Dia dengan PDI Perjuangan nuduh ada mahar, kemudian dia ralat sendiri," kata Anggota Komisi III DPR RI ini.
(Baca juga: Pilgub DKI 2012 akan Terulang Kembali?)
Sebelumnya Ahok mengumbar salah satu alasan ia enggan memilih jalur politik karena adanya mahar politik yang harus diserahkan kepada parpol untuk ikut sebagai calon kepada daerah. Ahok mengatakan ia tidak memiliki uang untuk ikut jalur parpol karena harus membayar mesin politik yang dimiliki partai.
Namun tuduhan Ahok terkait mahar politik tersebut kemudian ia klarifikasi sendiri khusus kepada PDI Perjuangan. Menurut Gubernur DKI Jakarta ini ia tidak pernah secara jelas menyebut PDI Perjuangan yang meminta mahar politik, tapi yang dimaksud dia kalau diusung parpol otomatis butuh biaya untuk menggerakkan mesin partai.