Ahad 13 Mar 2016 22:18 WIB

Arus Budaya Global Memberi Dampak Negatif

Red: M Akbar
Sejumlah penari memperagakan tarian Kalijara dari Sumba Nusa Tenggara Timur, dalam kegiatan pergelaran  Persahabat Budaya antara RRT dan NTT di Kupang, NTT Kamis (18/2)
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Sejumlah penari memperagakan tarian Kalijara dari Sumba Nusa Tenggara Timur, dalam kegiatan pergelaran Persahabat Budaya antara RRT dan NTT di Kupang, NTT Kamis (18/2)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Derasnya arus budaya global ke Indonesia telah memberikan pengaruh negatif buat eksistensi budaya nasional. Untuk mengantisipasinya perlu ada metode pembelajaran yang tepat supaya budaya nasional tidak tergerus nilai-nilainya di tengah masyarakat.

Hal tersebut disampaikan oleh pengajar dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Dr Diah Madubrangti saat berbicara pada seri diskusi bertemu Referensi Global yang digelar oleh Yayasan Suluh Nuswantara Bakti (YSNB) di Jakarta.

''Budaya nasional belum jelas bentuknya dan derasnya arus pengaruh budaya internasional yang umumnya budaya Barat, tidak sepenuhnya bersifat positif,'' kata Diah Madubrangti.

Diah menjelaskan saat ini Indonesia seperti beradalam dalam kegalauan budaya. Kegalauan ini terjadi karena tidak adanya keseimbangan kemampuan masyarakat dalam memilah dan memilih unsur-unsur kebudayaan yang akan diinternalisasikan dalam kehidupannya.