Senin 14 Mar 2016 12:49 WIB

Mau Bersaing, Taksi Diminta Tiru Gojek

Rep: Dyah ratna meta novia/ Red: Winda Destiana Putri
taksi
Foto: musiron
taksi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan sopir taksi dari berbagai perusahaan melakukan aksi demo di depan Balai Kota DKI Jakarta,  Senin (14/3).

Para sopir taksi berdemo atas keberadaan taksi berbasis online seperti Uber Taksi dan Grab Car. Mereka mendesak pemerintah untuk mengeluarkan Perpres atau Inpres yang mengatur persoalan transportasi yang sebelumnya diatur oleh UU No. 2 Tahun 2009 tentang lalu lintas.

Pengamat Masalah Sosial Ekonomi dari The American University Asianto Sinambela mengatakan, penggunaan teknologi aplikasi online dalam dunia usaha sudah tak bisa dihindari.

"Dari pada sopir taksi berdemo sebaiknya mereka meniru aplikasi seperti Gojek," katanya, Senin, (14/3).

Taksi harus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Menggunakan teknologi untuk mempermudah, harganya terjangkau, servisnya bagus, dan, terpercaya.

Sebenarnya, ujar Asianto, kalau bicara soal bisnis jasa tidak bisa menyalahkan pihak lawan. "Tak bisa kalau Uber yang disalahkan sebab sopirnya juga perlu makan."

Sementara itu, pelanggan Uber Taxi,  Hilmi mengatakan, seharusnya para sopir taksi tak perlu berdemo karena  keberadaan Uber Taxi. Semuanya punya target konsumen sendiri-sendiri.

"Uber Taxi jangan sampai dihapus sebab itu menjadi transportasi alternatif bagi publik. Kalau tak ada kompetisi maka kualitas pelayanan taksi tak akan ada perbaikan, makanya harus ada kompetisi," ujar Hilmi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement