Senin 14 Mar 2016 14:24 WIB

Kontraktor Tol Bocimi Diminta Antisipasi Banjir

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Nidia Zuraya
Siswa SD menyaksikan sejumlah truk dan alat berat mengangkut pasir dalam proyek pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) di Kampung Harjasari, RT 01 RW 06, Kota Bogor, Jawa Barat.
Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
Siswa SD menyaksikan sejumlah truk dan alat berat mengangkut pasir dalam proyek pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) di Kampung Harjasari, RT 01 RW 06, Kota Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta pihak pengembang Tol Bogor Ciawi Sukabumi (Bocimi) mengantisipasi banjir di lokasi proyek.‬ Menurut Sekda Jabar Iwa Karniwa, Pemprov Jabar turut prihatin dan bela sungkawa atas kejadian banjir di Desa Ciherang Pondok, Caringin, Bogor yang dua hari lalu dilanda banjir air limpasan dari tanggul buatan lokasi proyek Bocimi.‬

‪Akibat kejadian tersebut 5 orang warga sempat terseret banjir dan Curah hujan tinggi.  "Kami segera respon ini dengan melakukan langkah agar banjir tak terulang," ujar Iwa kepada wartawan di Bandung, Senin (14/3).‬

‪Menurut Iwa, langkah yang harus dilakukan kontraktor memperbaiki tanah-tanah timbunan yang membuat genangan. Selain itu, dilakukan pendekatan pada masyarakat terdampak. " Ini sudah dilakukan dan langkah lanjutan segera dikerjakan," katanya.‬

‪Iwa mengaku sudah meninjau progres pembangunan tol sepanjang 54 kilometer tersebut terutama untuk seksi I Ciawi-Cigombong (Lido). Menurutnya ada sejumlah kemajuan di lapangan. "Progresnya secara umum memuaskan namun kami belum puas karena masih ada sejumlah hambatan. Tapi kinerja di lapangan kita apresiasi," katanya.‬

‪Iwa mengatakan, untuk seksi I paket I progres fisiknya sudah mencapai 9,23 persen sementara untuk paket II 4,1 persen dan paket III sudah 3,49 persen. " Sekarang sudah masuk ke Kabupaten Bogor, kalau Kota Bogor sudah 93 persen lebih pembebasannya," katanya.‬

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement