Senin 14 Mar 2016 16:10 WIB

Investasi di Luar Jawa Meningkat Jadi 7.000 Proyek

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani optimistis, proyeksi realisasi investasi kuartal I 2016 lebih baik dari periode sebelumnya. Sebab, terjadi peningkatan proyek terutama di luar Jawa dari 3.000 proyek menjadi 7.000 proyek.

"Kemudian, ada juga peningkatan proyek di Jawa dari 7.000 proyek ke 15 ribu proyek," ujar Franky di Jakarta, Senin (14/3).

Franky menjelaskan, optimisme tersebut juga didorong oleh berbagai kemudahan investasi yang telah diberikan. Diantaranya percepatan jalur hijau bagi perusahaan yang sedang konstruksi, izin layanan investasi 3 jam, dan kemudahan izin langsung konstruksi.

"Dengan kemudahan tersebut artinya mereka (investor) akan semakin cepat berinvestasi," kata Franky.

Namun, Franky belum menyebutkan proyeksi angka realisasi investasi kuartal I 2016 karena masih menunggu laporan dari perusahaan. Franky akan bisa memperkirakan realisasi investasi kuartal I 2016 pada pekan pertama April.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, pertumbuhan industri pada kuartal I 2016 akan lebih tinggi dari periode sebelumnya. Sebab, belanja pemerintah sudah mulai bergulir sejak awal tahun.

"Tahun lalu belanja pemerintah baru bergulir petengahan tahun, sedangkan 2016 ini sejak Januari belanja pemerintah sudah mulai berjalan. Dengan demikian, pertumbuhannya akan lebih tinggi," ujar Saleh.

Saleh mengatakan, pertumbuhan sektor industri makanan dan minuman pada tahun ini diprediksi masih cukup tinggi. Menurutnya, sektor industri makanan dan minuman berkontribusi sebesar 31,20 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) industri pengolahan non migas. Pada semester I 2015, sektor industri ini mengalami pertumbuhan mencapai 8,46 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement