Rabu 16 Mar 2016 12:19 WIB

Hakikat Keindahan Khath

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Seniman kaligrafi Islam, Syaiful Adnan (kiri), menjelaskan salah satu karyanya di Jakarta, Rabu (16/4).
Foto: Republika/Y. Rostiyani
Seniman kaligrafi Islam, Syaiful Adnan (kiri), menjelaskan salah satu karyanya di Jakarta, Rabu (16/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Salah satu unsur universal dari hasil kebudayaan masyarakat yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah seni. Seni umumnya identik dengan keindahan. Lebih luasnya mengenai objek penikmat seni dalam pandangan Islam adalah tidak hanya manusia. Tapi Allah SWT sebagai pen cipta apa yang ada dilangit dan di bumi menyukai keindahan.

Dalam proses penciptaan karya seni, seorang kaligrafer selalu berhubungan dengan media yang dipilih. Teknik yang dipergunakan, serta cara menikmati yang dinilai sangat beragam.

Namun yang pasti, ungkap kaligrafer tersohor Abad Pertengahan, Yaqut al-Musta'shimi, mengatakan indahnya tulisan bukan dari bentuk abstraknya saja, tapi memiliki bebe rapa syarat ketat yang mesti di penuhi oleh sorang seniman kali grafer dari hasil karyanya itu terhadap ketentraman jiwanya maupun jiwa orang yang milhat karyanya.

Menurut Yaqut syarat sebuah karya seni tulisan kaligrafi dise but indah bila karya tersebut membiasakan pengaruh keindahkannya kepada hati, jiwa, dan pikiran seperti pengaruh dakwah yang dipantulkan dari lukisan kaligrafi yang indah.

Kata-kata paling masyhur dari Yaqut adalah. "Al-Khatthu handasatun ruhaniyatun zaharat bi alatin jismaniyah" yang artinya kaligrafi adalah arsitektur rohani yang lahir melalui perabot kebendaan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

(QS. At-Tahrim ayat 8)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement