REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Irjen Pol Tito Karnavian resmi menjabat sebagai kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang baru. Ditemui wartawan usai dilantik di Istana Merdeka, Tito menyatakan akan fokus pada penanggulangan terorisme di Poso, Sulawesi Tengah.
"Fokus jangka pendek saya ke Poso," ujarnya, Rabu (16/3).
Menurut Tito, penanggulangan terorisme di Poso membutuhkan pendekatan yang berbeda karena akar masalahnya spesifik. Poso adalah daerah bekas konflik. Masyarakat di sana masih memiliki trauma dari konflik masa lalu tersebut.
"Saya hapal betul bagaimana situasi kebatinan masyarakat di sana. Perlu ada pendekatan dengan berbagai cara, termasuk pendekatan ekonomi untuk mereka," kata dia.
Tito sendiri mengaku pernah memimpin operasi pengejaran kelompok radikal Santoso di Poso selama 1,5 tahun. Sehingga, ia optimistis telah paham betul dengan permasalahan yang ada di sana.
Menurut dia, yang harus dilakukan pemerintah saat ini adalah menggiatkan operasi sehingga dapat mengunci posisi Santoso yang bersembunyi di Gunung Biru. Selain itu, sambung dia, pemerintah juga harus memutus suplai logistik dan informasi mereka.
Tito dilantik sebagai kepala BNPT berdasarkan keputusan presiden (Keppres) Keppres 38/TPA/2016. Dia menggantikan posisi Saud Usman yang pensin. Sebelum dilantik sebagai kepala BNPT, Tito menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.