Rabu 16 Mar 2016 19:57 WIB

2015, Produksi Jagung Turun 200 Ribu Ton

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ilham
Petani memanen jagung
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Petani memanen jagung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Produksi jagung di tingkat nasional mengalami penurunan hingga 200 ribu ton pada tahun 2015. Penurunan produksi ini diakui tak hanya terjadi pada tanaman jagung, tapi juga komoditas pertanian lainnya.

"Sasaran tanam kita di tahun lalu, baik itu padi ataupun jagung, semuanya mengalami penurunan. Kalau produksi (jagung), kita turun 200 ribu ton," kata Kepala Badan Karantina Kementan, Banun Harpini, saat menghadiri panen raya jagung di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Rabu (16/3).

Menurut Banun, hal itu disebabkan oleh kemarau yang panjang atau el nino. "Ini karena fenomena musim kemarau panjang, atau yang biasa kita sebut el nino," kata dia.

Kendati demikian, lanjut Banun, el nino yang terjadi pada tahun lalu tidak terlalu memberikan pengaruh pada laju produksi pangan di Jabar. Sebab, bagi wilayah Jabar, kondisi el nino hanya menunda masa panen. "Karena pada dasarnya kita lakukan penanaman terus, meski tahun kemarin belum bisa memenuhi (sasaran tanam)," kata dia.

Akibat panen yang tertunda di Jabar ini, diakui Banun, musim tanam di tahun ini mengalami kemunduran. Namun, berdasarkan prediksi cuaca BMKG, tahun ini musim kemarau akan tepat waktu, yakni pada Mei. "Ini kemaraunya kemarau basah," kata dia.

Biasanya, wilayah pertanian di Jabar itu jagonya saat berhadapan dengan kemarau basah. "Saat kita nanti MK 1 (musim kemarau 1), MK2, itu tetap akan ada hujan. Sehingga kami sangat mengharapkan begitu panen seperti ini langsung tanam culik," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement