REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Sofyan Djalil mengatakan saat ini yang terjadi pada umat Islam adalah meningkatnya kesalehan pribadi, namun kesalehan sosial justru menurun.
"Trennya saat ini, karena menunggu untuk naik haji lama, maka banyak dari umat Islam yang memilih umrah. Tapi sayangnya kesalehan sosial semakin berkurang," ujar Sofyan dalam pembukaan rapat kerja Pengurus Besar Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) di Jakarta, Jumat Kemarin.
Apa yang dimaksud dengan kesalehan sosial tersebut, lanjut dia, adalah kepedulian pada masyarakat yang kurang mampu. Dia menyebut masyarakat yang kaya maka semakin kaya maka dia akan sering umrah. Padahal, di sekelilingnya masih banyak masyarakat yang kurang mampu dan membutuhkan bantuan.
"Padahal, jika dibandingkan dia umrah berkali-kali, mengapa tidak untuk yang lain seperti pesantren, panti asuhan, ekonomi umat dan sebagainya," tambah dia.
Dia menambahkan kedermawanan umat Islam di Indonesia masih kurang. Potensi zakat diperkirakan setiap tahunnya mencapai Rp11 triliun, namun yang terkoordinasi melalui Baznas hanya Rp66 miliar.
Sofyan juga mengkritik dengan sifat umat Islam di Tanah Air yang lebih memilih memberikan zakat secara langsung. Padahal dengan metode tersebut tidak tercapai manfaat ekonominya.
"Pasar perbankan syariah kita juga belum capai lima persen, sementara di Malaysia mencapai 16 persen. Saat ini kami sedang menyiapkan peraturan mengenai perbankan syariah. Kami berharap Indonesia bisa menjadi kiblat perbankan syariah di Tanah Air," terang