REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Pemerintah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, melaksanakan rukyah atau pengobatan secara Islam, menyusul peristiwa meninggalnya 10 warga Kampung Marancang Ulu yang sebagian diduga akibat kesurupan.
Kepala Kampung Marancang Ulu, Kecamatan Gunung Tabur, Andi Marpai, dihubungi dari Samarinda, Senin (21/3) sore, menyatakan rukyah dilaksanakan setelah warga merasa ketakutan akibat meninggalnya 10 orang secara beruntun selama kurun waktu 47 hari terakhir.
"Sejak meninggalnya 10 warga secara berentetan kurun waktu 47 hari terakhir, ada suasana ketakukan di tengah masyarakat. Bahkan, tidak ada yang berani keluar malam setelah pukul 22.00 Wita sehingga suasana kampung kami terasa mencekam," kata Andi Marpai.
Andi mengaku sudah meminta bantuan Pemerintah Kabupaten Berau agar mencari solusi terkait meninggalnya 10 warga tersebut. Apakah bisa dilakukan secara medis atau ada penanganan khusus. Dia menjelaskan rukyah yang dilaksanakan pemerintah kabupaten hari ini sebagai salah satu upaya untuk mengatasi ketakukan dan kecemasan warga.
Rukyah massal itu dihadiri Wakil Bupati Berau Agus Tantomo serta perwakilan dari Polres. "Wakil Bupati Agus Tantomo serta perwakilan dari Polres Berau langsung hadir menyaksikan proses rukyah tersebut. Warga yang menjalani rukyah sebanyak 80 orang," tutur Andi Marpai.
Ia tidak menampik bahwa meninggalnya 10 warga di Kampung Marancang Ulu tersebut diduga akibat adanya praktik ilmu hitam karena janggalnya kematian mereka. Namun, ia menyatakan selama ini tidak ada perselisihan antarwarga yang terjadi di Kampung Marancang Ulu tersebut.
"Secara pasti, dua yang meninggal akibat kesurupan dan delapan orang lainnya karena sakit, tetapi ada yang sempat kesurupan kemudian sadar lalu menderita sakit dan kurang dari 12 jam setelah di bawah ke rumah sakit, warga tersebut akhirnya meninggal," katanya.
Dia menjelaskan, ada isu di tengah masyarakat bahwa setidaknya 41 orang yang akan dijadikan tumbal. Kabar itu juga menjadi ketakukan warga sehingga Andi meminta bantuan Pemkab Berau untuk mencari solusi hingga dilaksanakan rukyah.