Selasa 22 Mar 2016 13:14 WIB

Ribuan Sopir Taksi Demo, Polisi Alihkan Arus Lalin

Bentrokan terjadi antara Go-jek dengan supir taxi yang tengah melakukan aksi menutup jalan di Jalan MH.Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (22/3).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Bentrokan terjadi antara Go-jek dengan supir taxi yang tengah melakukan aksi menutup jalan di Jalan MH.Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arus lalu lintas bagi kendaraan roda empat pada ruas Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (22/3) siang, dialihkan ke Jalan Jenderal Sudirman. Pengalihan arus lalu lintas menyusul unjuk rasa para pengemudi taksi.

Hingga siang ini, kemacetan terlihat masih terjadi di sepanjang Jalan Gatot Subroto mulai dari Polda Metro Jaya hingga Gedung DPR/MPR, Senayan. Empat lajur badan jalan ke arah Senayan dipenuhi oleh taksi-taksi yang diparkir, sehingga menyebabkan jalur tidak bisa digunakan. Sementara jalur yang bisa digunakan hanya jalur busway saja.

Namun, jalur tersebut hanya bisa digunakan oleh kendaraan roda dua saja. Sementara untuk kendaraan roda empat atau lebih dialihkan ke Jalan Sudirman dan tol dalam kota.

"Kami minta aplikasi Grabcar dan Uber ditutup," kata salah seorang supir taksi Express Group, Bambang.

Dalam unjuk rasa tersebut, para pendemo sempat melakukan beberapa aksi sweeping atau razia terhadap beberapa taksi yang kedapatan masih beroperasi. "Ya, yang ketahuan masih operasi, kami turunkan penumpangnya," ucapnya.

Para sopir taksi memprotes beroperasinya layanan Uber dan Grab yang menggunakan mobil berpelat hitam. Padahal, menurut UU No. 2 Tahun 2009 tentang LLAJ angkutan umum harus menggunakan pelat kuning yang telah melewati prasyarat tertentu.

Demonstrasi ini diikuti para sopir taksi dari sejumlah perusahaan termasuk Bluebird, Putra, Primajasa, Express, Pratama dan Taksiku. Selain sopir taksi, aksi yang dilakukan massa berjumlah melebihi 1.000 orang itu juga turut diikuti pengemudi bajaj yang menuntut penutupan aplikasi ojek daring atau online, Gojek.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement