Kamis 24 Mar 2016 23:21 WIB

Rutin Periksa Kandungan Minimalisir Kematian Ibu dan Anak

Ilustrasi ibu hamil.
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi ibu hamil.

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Para ibu hamil di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten diimbau rutin memeriksakan kandungan guna mengantisipasi adanya kelainan pada janin.

"Dinas Kesehatan terus menyampaikan sosialisasi pentingnya memeriksakan kandungan dan kita minta itu dijalankan," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang Aah Wahid Maulany di Pandeglang, Kamis (24/3).

Pemeriksaan kandungan secara rutin sangat penting agar ibu dan bayi yang dikandung sehat. Ketika terjadi permasalahan bisa diketahui sejak dini sehingga ketika waktunya melahirkan tidak terjadi masalah.

Menurut dia, peran aktif ibu hamil dalam memeriksakan kandungan sebagai bentuk bantuan dari program pemerintah Kabupaten Pandeglang yang ingin menekan angka kematian ibu melahirkan dan bayi yang dilahirkan. Kematian ibu melahirkan karena berbagai sebab. Di antaranya pendarahan dan penyakit lain yang menyertainya.

Jika ibu hamil rutin memeriksakan diri dan kandungannya hal-hal semacam itu bisa dicegah. Masalahnya, kata dia, saat ini masih banyak ibu hamil yang malas memeriksanakan kandungannya secara rutin, terutama yang tinggal di pelosok.

"Saya yakin kalau ibu yang melahirkan itu dalam kondisi sehat, maka secara medis akan selamat, walapun masalah kematian itu sepenuhnya tergantung takdir dari Yang Maha Kuasa," katanya.

Humas Dinas Kesehatan Pandeglang Ade Setiawan menyatakan kasus kematian bayi dan ibu melahirkan di daerah itu setiap tahun fluktuatif. "Kadang turun tapi pada berikutnya kembali terjadi kenaikan," katanya.

Pada 2012 kematian ibu melahirkan 47 kasus sedangkan kematian bayi 246 kasus, 2013 kematian ibu mengalami penurunan yakni menjadi 35 kasus, sedangkan kematian bayi meningkat jadi 358 kasus. Kemudian 2014, lanjut dia, kasus kematian ibu kembali naik menjadi 47 kasus, sedangkan kematian bayi turun menjadi 317 kasus.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement