REPUBLIKA.CO.ID, PORTO -- Paus Francis mencuci dan mencium kaki Muslim, Ortodoks, Hindu dan pengungsi Katolik. Ia menyatakan, meski berbeda keyakinan namun mereka sama-sama tetap manusia.
"Semua dari kita adalah sama, Muslim, Hindu, Katolik, Koptik, Evangelis. Kita bersaudara," katanya dilansir dari 9 News, Kamis (24/3).
Gerakan yang dilakukan Paus ini merupakan deklarasi persaudaraan saat sentimen anti-muslim dan anti-imigran mencuat menyusul serangan teroris d Brussels dan Paris. Paus merayakan upcara pembasuhan kaki tradisional Paskah di tempat penampungan pengungsi di Castelnuovo di Porto, luar Roma.
Ia berulang kali berbicara membela hak-hak pengungsi. Paus disambut dengan spanduk bertuliskan 'Selamat Datang' dalam berbagai bahasa saat berjalan menyusuri lorong darurat untuk merayakan Misa di luar ruangan.
Aturan baru Vatikan mengatakan, siapa pun 'umat Allah' bisa dipilih untuk mengikuti ritual tersebut, biasanya hanya mengacu pada orang-orang Kristen. Keputusan tersebut membuat ritual menjadi terbuka untuk non-Katolik juga. "Kami ingin hidup damai, terintegrasi," tambah Paus.