REPUBLIKA.CO.ID, MINAHASA TENGGARA -- Polda Sulawesi Utara terdiri Brimob Polda Sulut dan Polres Minahasa Selatan serta TNI dari Kodim 1302 Minahasa mengamankan kerusuhan antarkelompok pemuda di Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara yang terjadi Sabtu kira-kira pukul 01.00 WITA.
"Saat ini lokasi tawuran sudah diamankan aparat kepolisian baik dari Polda maupun Polres serta TNI," kata Camat Ratatotok Hezky Kumesan di Belang, Sabtu (26/3).
Saat ini personel kepolisian melakukan penyisiran di rumah-rumah warga untuk mencari pelaku kerusuhan yang mengakibatkan tiga unit rumah terbakar. Kapolres Minahasa Selatan AKBP Benny Bawensel mengakui saat ini sejumlah pelaku kerusuhan tersebut sudah diamankan.
"Kita bersama TNI menyisir semua rumah dan menyita puluhan senjata tajam, seperti parang, tombak, panah yang digunakan untuk tawuran. Termasuk juga para pelaku dan provokatornya sudah diamankan," ujarnya.
Dirinya menambahkan khusus untuk para pelaku pihaknya sedang melakukan pengembangan terkait adanya keterlibatan sejumlah pelaku lainnya. "Kita akan dalami lagi ke pelaku yang sudah ditangkap, kemungkinan masih ada lagi yang terlibat," katanya.
Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap meminta para pelaku kerusuhan di desa Basaan ini agar segera ditangkap. "Saya minta para pelaku ini ditangkap, karena ini sudah sangat meresahkan. Saya minta pemerintah desa, tokoh agama dan masyarakat melaporkan siapa-siapa yang terlibat jangan disembunyikan," ujar James dengan tegas didampingi Kapolda Sulut Brigjen Pol Wilmar Marpaung.
Kejadian ini menurut Kepala Desa Basaan Frits Ganda berawal dari perkelahian antara dua kelompok dan masing-masing mempersenjatai diri dengan senjata tajam. Tidak itu saja, menurut Frits terjadi aksi saling lempar batu dan bom ikan.
"Yang saya ketahui, awal terjadi perselisihan saat ada acara muda-mudi, kemudian tiba-tiba sudah ada rumah yang dibakar," tuturnya.