Ahad 27 Mar 2016 17:40 WIB

Kementan Perketat Lalu Lintas Unggas

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nur Aini
Flu Burung jenis H7N9.
Foto: drugdiscovery.com
Flu Burung jenis H7N9.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah melakukan sejumlah tindak lanjut dan pencegahan atas penyebaran virus flu burung di tanah air. Salah satunya dengan cara memperketat lalu lintas unggas antarpulau selama musim hujan. Pengetatan dilakukan di sektor karantina, terutama lalu lintas unggas dari Pulau Jawa ke luar Jawa.

Sebelumnya, Kementan melakukan pemantauan, pengidentifikasian hingga melakukan depopulasi unggas yang positif terjangkit virus flu burung. "Kita juga sudah menetapkan zona-zona dari yang risiko tinggi, sedang hingga rendah," kata Direktur Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita, Ahad (27/3).  

Wilayah Risiko Tinggi di antaranya Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Lampung, Bali, dan Sulawesi Selatan. Wilayah risiko sedang yakni Aceh, Jambi, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan dan NTB. Wilayah risiko rendah yakni Maluku, Maluku Utara, NTT, Papua, dan Papua Barat.

Meski unggas telah divaksin, peluang unggas masih terjangkit flu burung dinilai tetap ada. Terlebih virus flu burung mudah bermutasi sehingga bisa terjadi kegagalan netralisasi virus AI oleh antibodi yang ada. Oleh karena itu dilakukan tindakan tambahan berupa tindakan biosekuriti sangat penting terutama untuk pencegahan penyebaran flu burung.

Pemerintah telah melakukan upaya dan sosialisasi tentang biosekuriti yang tepat guna yang mudah dilakukan oleh peternak kecil. Arahan Kementan, biosekuriti yang baik dan benar baru dapat dilakukan oleh peternak breeder. "Dalam pelaksanaan biosekuriti terdapat tiga komponen penting yaitu isolasi, sanitasi berupa cuci dan desinfeksi serta pengawasan lalu lalang orang dan barang yang ada di unit farm," ujarnya.

Sejauh mana prinsip tersebut dapat diterapkan dinilai sangat bergantung kepada kesadaran peternak. Makanya, edukasi dan sosialisasi terus dilakukan kepada peternak rakyat dengan cara yang mudah diserap dan ringan.

Pada tingkat industri, pemerintah mengajak untuk mengikuti kompartementalisasi bebas flu burung. Sampai saat ini tidak kurang dari 30-an unit farm telah mengikuti program tersebut dan mendapatkan sertifikat bebas flu burung untuk kompartemen unit farmnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement