REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sebanyak 21 rumah warga di Desa Mekarmulya Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, terancam pergerakan tanah dan setiap hujan deras warga setempat pun panik.
"Sedikitnya ada 21 rumah warga yang saat ini terancam pergerakan tanah, bahkan pergerakan tanah yang terjadi telah menyebabkan rumah semi permanen milik seorang warga desa rusak parah," kata Kepala Desa Mekarmulya, Kecamatan Lemahsugih Eyet Sumiati, Selasa (29/3).
Ada pun rumah semi permanen tersebut menurut Eyet yaitu rumah milik Oman (62) selain itu, pergerakan tanah pun hingga kini masih sering terjadi terutama jika hujan deras turun di desa mereka.
Pergerakan tanah masih terjadi di Blok Senin RT 03 RW 01 Desa Mekarmulya Kecamatan Lemahsugih Kabupaten Majalengka, pergerakan tanah tersebut membuat rumah warga retak-retak bahkan ada juga yang sudah ambles hingga kedalaman 30 sentimeter.
Saat ini menurutnya warga di desanya mulai resah karena khawatir pergerakan tanah semakin meluas.
Mereka takut jika desa mereka mengalami pergerakan tanah yang parah seperti yang terjadi di Dusun Cigintung, Desa Cimuncang, Kecamatan Malausma, bahkan saat ini warga di Dusun Cigintung pun sudah direlokasi.
"Warga khawatir kalau desanya mengalami hal yang sama dengan desa tetangga yang sekarang warganya sudah direlokasi, karena pergerakan tanah," tuturnya.
Ia berharap agar instansi terkait di Kabupaten Majalengka bisa segera turun dan mengatasi musibah yang terjadi di desa mereka.
Sementara itu Camat Lemahsugih Deden Supriatna, menambahkan jika pihaknya sudah melakukan pemantauan langsung ke lapangan. "Kami sudah mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan," tambahnya.