REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI Tantowi Yahya menyambut gembira terkait dengan rencana pembuatan bank musik yang diinisiasi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Apa saja yang ditujukan untuk kemajuan musik tentu membuat saya gembira, artinya kini makin banyak yang memperhatikan dunia musik," kata politikus Partai Golkar yang juga dikenal sebagai penyanyi Country itu ketika ditemui di Jakarta, Selasa Malam.
Kakak dari Helmy Yahya ini mengemukakan bahwa bank musik yang dihadirkan di Tanah Air berpeluang menjadi pasar potensial yang kemudian dapat digunakan untuk meningkatkan pendapatan negara.
Ia juga menilai wadah untuk mengumpulkan berbagai jenis musik nasional tersebut juga turut mendukung pengembangan produk kreatif yang dibuat oleh anak negeri.
Oleh karena itu, menurut dia, langkah yang diambil Kemenpora ini akan berdampak positif. Namun, untuk menjalankannya perlu dukungan dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). "Nanti Bekraf dan Kemenpora harus bagi-bagi peran di sini supaya tidak tumpang-tindih manajemennya," kata Tantowi.
Kementerian Pemuda dan Olahraga berencana mendirikan bank musik pertama Indonesia yang akan menjadi wadah untuk mengumpulkan, melestarikan, dan mengembangkan musik dan lagu yang ada di seluruh Tanah Air.
Inovasi ini dilatarbelakangi adanya berbagai masalah yang membelit dunia musik nasional hingga saat ini, berdasarkan informasi yang dihimpun, sejak 2013, kerugian yang diderita musisi dan produsernya atas kasus pembajakan musik rekaman mencapai Rp4 triliun per tahunnya.
Bahkan, kerugian itu kerap diderita negara yang nilainya juga mencapai triliunan rupiah.
Oleh karena itu, "gudang" lagu tersebut kelak akan dilengkapi dengan fasilitas digital yang turut memberikan kemudahan kepada seluruh masyarakat untuk dapat mengakses musik dengan terjaga hak ciptanya dan terhindar dari pembajakan.