REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga kemanusiaan untuk Palestina, MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) meminta rakyat Indonesia tetap kritis terhadap Israel dan media yang pro-Israel. Sikap kritis ini penting di tengah upaya negara zionis tersebut melakukan propaganda terhadap Indonesia, yang sejak awal komitmen membela Palestina.
Presidium MER-C, Joserizal Jurnalis mengatakan, kedatangan para jurnalis Indonesia ke Israel tersebut perlu dikritisi, apakah benar hanya sebatas tugas jurnalistik atau justru memiliki agenda lain. "Jangan sampai untuk jadi corong Israel," katanya kepada Republika.co.id, Rabu (30/3).
Ia berharap publik tetap bersatu menentang keras propaganda Israel ini, termasuk mewaspadai dan mengkritisi media yang membawa agenda dari Israel tersebut. "Apalagi setelah (mereka) pulang membawa "pesan" Netanyahu? ini lebih gawat lagi," katanya.
Sebelumnya, lima wartawan dari media ternama Indonesia seperti Tempo, Kompas, Jawa Pos, dan Metro TV melakukan kunjungan ke Israel atas undangan bertemu PM Netanyahu, Senin (28/3). (Undang Wartawan Indonesia, MER-C: Ini Bagian Propaganda Israel).
Kunjungan ini dinilai mengejutkan setelah sebelumnya Israel melarang Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi masuk Palestina. Retno dilarang masuk Ramallah setelah menolak pertemuan dengan diplomat Israel.