REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Politikus Golkar Airlangga Hartanto menegaskan pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) menjadi sebuah keharusan untuk mengembalikan kejayaan partai berlambang pohon beringin itu.
"Munaslub ini suatu keharusan, suatu momentum untuk mengembalikan kejayaan PG," katanya di Palembang, Sumsel, Rabu (30/3).
Bakal calon Ketum Golkar itu menjelaskan bahwa akibat konflik internal yang terjadi di tubuh Golkar membuat citra partai itu merosot. Konflik, tambah Airlangga, membuat kaderisasi mandeg.
"Kita harus kembali sebagai partai karya kekaryaan dan partai kader. Kita perlu lakukan pelatihan-pelatihan politik," ujarnya.
Airlangga menjelaskan dengan pelatihan kader yang terus menerus diharapkan ada kader-kader yang militan dan mumpuni. "Target kita jadi juara 2024, kita buat kader mudah jika mau berkarya, tidak ada mahar politik," kata Airlangga.
Airlangga juga menegaskan Partai Golkar harus berubah, ikuti perkembangan IT. Airlangga mencontohkan fenomena yang terjadi di DKI Jakarta.
Menurutnya, apa yang terjadi di DKI akibat adanya kebuntuan komunikasi politik antara masyarakat dan parpol. Masyarakat, kata Airlangga, Parpol menyandera Ahok karena persoalan 'mahar' politik.
"Akibatnya masyarakat mencari jalannya sendiri. Muncul gerakan via sosmed untuk maju independen. Kita harus menangkap aspirasi perubahan-perubahan di masyarakat," kata Airlangga.
Menurutnya jika Golkar tidak berubah maka akan ditinggalkan masyarakat. Karena itu tambahnya, momentum perubahan dalam masyarakat ini harus direbut.
"Kita harus hilangkan 'mahar' politik ini. Golkar harus terbuka transparan dan akuntabilitas terjaga," kata Airlangga.
Dalam paparan lainnya, Airlangga menjanjikan jika terpilih sebagai Ketum DPP PG akan memberikan kewenangan ke daerah, karena yang tahu wilayah dan persoalan itu orang daerah.
"Kita perlu galakkan lagi Karakterdes. Kita perlu lakukan pelatihan-pelatihan politik untuk ciptakan kader-kader militan dan handal," ucapnya.