Kamis 31 Mar 2016 14:51 WIB

Ayah Nasaruddin Umar Wafat, Pesantren Al Ikhlas Ujung Berduka

Prof Dr Nasaruddin Umar saat mencium jenazah ayahnya, almarhum Haji Andi Muhammad Umar, yang wafat Kamis (31/3) di RS Grestelina, Makassar.
Foto: Facebook
Prof Dr Nasaruddin Umar saat mencium jenazah ayahnya, almarhum Haji Andi Muhammad Umar, yang wafat Kamis (31/3) di RS Grestelina, Makassar.

REPUBLIKA.CO.ID, "Selamat jalan Puang Haji Umar, semoga engkau menghadap Sang Khalik dengan jiwa yang tenang," demikian tulisan yang terpasang dalam laman resmi Pesantren Al Ikhlas Ujung, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Kamis (31/3). Seluruh warga pesantren tersebut berduka dengan kepergian Haji Andi Muhammad Umar, penggagas pendirian pesantren tersebut yang juga ayahandanya Imam Masjid Istiqlal, Prof Dr Nasaruddin Umar. 

"Terima kasih telah menyiapkan ladang berkah di Desa Ujung. Hari ini Pondok Pesantren Al Ikhlas berduka atas kepergianmu," tulis admin situs resmi dengan alamat Alikhlasujung.org itu. 

Andi Muhammad Umar meninggal dunia, Kamis (31/3), di Rumah Sakit Grestelina Makassar. Beliau sempat dirawat selama seminggu yang terbaring koma di ruang ICU. Dalam usianya yang sudah 80 tahun, sebagian besar hidupnya diabdikan pada dunia pendidikan. Hingga masa pensiun, beliau terus mewakafkan tanah dan hartanya untuk kemaslahatan Pesantren Al Ikhlas Ujung. 

Kepada warga santrinya, beliau yang selalu berpesan bahwasanya pesantren ini adalah ladang berkah, bukan sebagai tempat untuk cari uang. Ayahanda Nasaruddin Umar ini memiliki prinsip kalau mau cari uang, bukan di Pesantren Al Ikhlas tempatnya. Namun, kalau mau mencari pekerjaan, di sinilah tempatnya.

Semasa kecil, beliau berjuang menuntut ilmu pada masa penjajahan. Tekadnya yang bulat membuatnya berhasil menjadi guru. Bahkan, semasa menjadi guru pun beliau selalu dihadapkan pada tantangan untuk mengajak anak-anak ke sekolah. 

Hingga masa tua, beliau berpikir untuk mendirikan sekolah yang berbasis agama karena menganggap agamalah menjadi jalan tengah untuk memperbaiki bangsa ini. Alhasil, berdirilah Pondok Pesantren Al Ikhlas Ujung yang awalnya berupa madrasah dan itu pun kelasnya menumpang di kolong rumah warga. 

"Pesan beliau semasa hidup kepada kami, laksanakan perintah-Nya, sesungguhnya Allah mengetahui apa yang engkau inginkan. Juga shalat itulah yang menjadi pegangan untuk berjuang." 

(Baca Juga: 'Haji Andi Umar Tokoh Umat yang Jadi Teladan')

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement