REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu Budi Utomo menyatakan sudah ada mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di gugusan kepulauan di utara Jakarta tersebut. Akan tetapi, jumlahnya masih sangat minim.
Padahal masyarakat di Kepulauan Seribu sudah membutuhkan ATM untuk keperluan setor dan tarik tunai guna memudahkan transaksi perbankan.
"Saat ini sudah ada satu unit mesin ATM Bank DKI di Pulau Pramuka dan rencananya akan dilakukan pengadaan tambahan mesin ATM pada Juni atau Juli mendatang," tutur Bupati Kepulauan Seribu, Budi Utomo di Kepulauan Seribu, Kamis (31/3).
Selain di Pulau Pramuka, mesin ATM juga sudah tersedia di Pulau Tidung sebanyak dua unit. Ia merasa Pulau Untung Jawa dan Pulau Paru juga harus ada mesin ATM. Mengingat semakin didorongnya potensi pariwisata di Kepulauan Seribu.
Budi menjelaskan penambahan mesin ATM di Pulau Pramuka dilakukan karena yang tersedia saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Mesin ATM sering kehabisan uang yang memerlukan jeda cukup lama untuk kembali diisi.
Budi memaparkan, yang dibutuhkan oleh masyarakat di Kepulauan Seribu adalah mesin ATM setor tunai. Karena, dengan hanya ada satu kantor cabang bank dan sulitnya akses masyarakat, menyetor uang tunai ke bank menjadi hal yang sulit.
"Sebetulnya kita itu butuh ATM setor tunai. Soalnya pemilik homestay itu kalau sedang ramai uangnya banyak tapi dia susah ke bank, karena weekend bank tutup. Akhirnya pernah ada kejadian pencurian uang pemilik homestay antara Rp 30 juta sampai Rp 50 juta," ungkap Budi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Tim Statistik dan UMKM Bank Indonesia Kantor Perwakilan DKI Jakarta Ambawani Restu Widi menyatakan bank sentral mendukung dan mendorong bank yang mengoperasikan mesin ATM di Kepulauan Seribu. Namun hal ini tergantung kesiapan bank.
"Kami mendukung bank melakukan studi kelayakan sebelum itu," ungkap wanita yang akrab disapa Anin itu.