Jumat 01 Apr 2016 06:23 WIB

PM Irak Rombak Kabinet untuk Perangi Korupsi

Perdana Menteri Irak Haider al Abadi.
Foto: Reuters
Perdana Menteri Irak Haider al Abadi.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menunjuk Nizar Salem al-Numan sebagai calon menteri perminyakan sebagai bagian dari perombakan kabinet untuk memerangi korupsi, kata televisi pemerintah yang mengutip korespondennya, Kamis (31/3).

Abadi juga menetapkan politisi terkemuka Syiah, Ali Allawi mengisi jabatan menteri keuangan dan Sharif Ali bin al-Hussein, kerabat raja Irak yang digulingkan pada 1958, sebagai menteri luar negeri.

Abadi menyerahkan susunan kabinet barunya itu kepada parlemen sebagai bagian dari dorongan untuk membentuk pemerintahan berisi kalangan cendekiawan. Susunan baru itu ia buat kendati ada tentangan dari para politisi, yang takut kepentingan-kepentingan mereka yang sudah mengakar bisa terancam.

Abadi menggabungkan sejumlah sosok dan menyerahkan daftar 16 menteri. Pemegang jabatan menteri pertahanan dan menteri dalam negeri tidak berubah.

Partai-partai politik kuat khawatir perombakan kabinet itu bisa melemahkan jaringan eksklusif yang telah mempertahankan kekayaan dan pengaruh mereka selama lebih dari 10 tahun. Abadi harus melaksanakan langkah-langkah jangka panjang yang telah dijanjikan dalam memerangi korupsi.

Jika tidak, pemerintahannya berisiko menjadi lemah pada saat pasukan Irak bersiap mencoba merebut kembali kota Mosul di utara dari kelompok ISIS bersenjata. Tekanan juga datang dari pemimpin Muslim Syiah Moqtada al-Sadr, yang pada Ahad mulai melakukan aksi protes di dekat parlemen serta memimpin kelompok yang terdiri dari tiga menteri yang sedang menjabat.

Al-Sadr mendesak Abadi menunjuk calon-calon yang tidak memiliki hubungan dengan partai-partai politik.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement