Jumat 01 Apr 2016 09:51 WIB

Bandara Brussels Mulai Beroperasi Sebagian

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Penumpang dievakuasi dari gedung terminal setelah ledakan di Bandara Brussels di Zaventem dekat Brussels, Belgia, Selasa (22/3).
Foto: EPA / JONAS Roosens
Penumpang dievakuasi dari gedung terminal setelah ledakan di Bandara Brussels di Zaventem dekat Brussels, Belgia, Selasa (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Bandara Zaventem Brussels, Belgia menyatakan akan mulai mengoperasikan lagi bandaranya sebagian. Ini merupakan kali pertama bandara kembali dibuka setelah ditutup pascaserangan 22 Maret lalu.

Dalam sebuah pernyataan seperti dilansir BBC News, Jumat (1/4), operator bandara mengatakan area keberangkatan hanya akan beroperasi 20 persen dari kapasitas normal. Sebelumnya serangan terhadap bandara membuat bandara tersebut ditutup sejak 22 Maret. Pengumuman pada Kamis (31/3) mengikuti sejumlah pengujian pada sistem check in sementara di Bandara Zaventem.

"Perusahaan Bandara Brussels telah menerima lampu hijau dari pemadam kebakaran dan Otoritas Penerbangan Sipil Belgia, untuk membuka kembali beberapa bagian area penerbangan penumpang di bandara," ujar pernyataan.

Namun bandara mengatakan, penerbangan penumpang baru akan dimulai kembali paling cepat pada Jumat malam. Sistem sementara ini bisa menerima 800 penumpang untuk keberangkatan per jam. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dari biasanya.

Daerah keberangkatan rusak parah akibat pengeboman. Namun, bagasi dan area kedatangan hanya sedikit mengalami kerusakan dan sudah diperbaiki serta siap digunakan.

"Langkah terakhir untuk restart adalah persetujuan politik formal. Sementara itu, telah diputuskan tidak akan ada penerbangan penumpang hingga Jumat malam," kata Chief Executive Bandara Zaventem, Arnaud Feist. Menurutnya, akan memakan waktu beberapa bulan untuk membuka kembali bandara sepenuhnya.

Baca: Pesawat Tempur Australia Gempur Pabrik Bom ISIS di Irak

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement