Ahad 03 Apr 2016 00:16 WIB

Pulau Nias Gelap Tanpa Listrik Hingga 24 Jam

Rep: Issha Harruma/ Red: Bayu Hermawan
Listrik  padam (ilustrasi)
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Listrik padam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sejumlah wilayah di Pulau Nias, Sumatera Utara mengalami pemadaman listrik sejak Jumat (1/4) malam. Hingga Sabtu (2/4) malam, sekitar pukul 23.30 WIB, listrik belum juga kembali terhubung.

"Sudah 24 jam lebih mati lampu ini. Alat elektronik, seperti mesin pompa air yang menggunakan listrik tidak bisa digunakan. Jadinya, mandi dan gosok aja nggak bisa," kata Abineri Gulo, salah seorang warga Kabupaten Nias Barat.

Pemadaman listrik juga terjadi di kabupaten Nias Utara. Salah satu warga Nias Utara, Kardane Syahrif Nazara mengatakan, pemadaman listrik yang terjadi selama berjam-jam juga sangat mengganggu aktifitas masyarakat di daerahnya.

"Pemadaman listrik sejak Sabtu dini hari tadi. Masyarakat rumahnya gelap semua. Kami tidak tahu penyebab pemadaman listrik ini," ujar Kardane.

Edward Duha, salah satu warga Nias Selatan juga mengakui hal serupa. Pemadaman listrik juga terjadi di kabupaten ini. Edward mengatakan, listrik memang sempat kembali menyala. Namun, hal ini hanya berlangsung beberapa jam saja.

"Jumat kemarin dari pagi sampai malam padam. Tadi sempat nyala dari jam 14.00 WIB, cuma mulai jam 22.00 WIB tadi sampai sekarang padam lagi," kata Edward.

Padamnya listrik ini disebut karena defisit pasokan daya listrik di daerah tersebut. Hal ini diakui oleh Plt Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi.

"Walaupun PLN katanya cukup tapi hari ini listrik di Nias padam semua," kata Erry saat menghadiri pembukaan Rakernas Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama 2016 di Medan International Convention Center, Sabtu (2/4) sore.

Erry mengatakan, kurangnya pasokan daya listrik ini dikarenakan kontrak kerjasama PT PLN dengan perusahaan swasta penyedia jasa listrik dihentikan. Namun, ia enggan merinci lebih lanjut alasan penghentian kontrak tersebut.

"Karena kontrak dengan PLN dihentikan sepihak," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement