REPUBLIKA.CO.ID, PALMYRA -- Pasukan Suriah berhasil merebut Kota Palmyra dari tangan ISIS. Usai direbutnya Palmyra, tampak bagaimana ISIS menghancurkan beberapa peninggalan warisan dunia di kota bersejarah itu.
Beberapa bagian dari situs termasuk tiang-tiang besar era Romawi kuno dan amfitetaer memang relatif tak tersentuh. Namun, kerusakan justru sangat banyak terlihat di tempat lain.
Arch of Triumph yang dibangun di bawah Kaisar Romawi Septimius Severus antara 193 dan 211 Masehi berubah menjadi tumpukan batu. Bangunan tersebut diledakkan oleh ekstremis ISIS yang digambarkan sebagai kehancuran bagi dunia. Kuil Baalshamin dan bagian dari Temple of Bel, salah satu situs era Romawi terbaik juga hancur.
Terlepas dari reruntuhan Romawi sendiri, kerusakan berat bisa dilihat pada bagian dinding menjulang benteng era Mamluk yang dibangun selama penaklukan Islam abad ke-13. Di atas benteng terdapat bekas goresan, bendera Suriah berkibar karena angin.
Palmyra terletak sekitar 248 kilometer timur Damaskus, ibu kota Suriah. Palmyra merupakan warisan situs UNESCO, sebuah permata arkeologi yang menarik puluhan ribu wisatawan tiap tahunnya.
Pasukan pemerintah yang didukung oleh milisi sekutu dan serangan udara Rusia merebut kembali kota pada Ahad. Suriah menguasai Palmyra setelah 10 bulan di bawah penguasaan ISIS. ISIS merebut Palmyra atau yang juga dikenal sebagai Tadmur Mei tahun lalu. Kelompok ekstremis tersebut pun memulai kampanye untuk menghancurkan beberapa situs kuno dan menggunakan orang lain untuk melakukan eksekusi massal.