Selasa 05 Apr 2016 16:43 WIB

Menkeu Bambang akan Pelajari Hasil Panama Papers

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Kantor firma hukum Mossack Fonseca di Panama.
Foto: AP/Arnulfo Franco
Kantor firma hukum Mossack Fonseca di Panama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokumen Panama Papers memberikan sedikit gambaran mengenai kekayaan banyak tokoh dunia, tak terkecuali orang Indonesia. Dalam tautan tersebut, sedikitnya terdapat 2.961 individu dan perusahaan yang muncul saat kata kunci "Indonesia" dimasukkan ke laman tersebut.

Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan, dirinya telah meminta Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak mempelajari data dalam laman tersebut. Bambang pun menegaskan bahwa pihaknya belum akan menggunakan data dalam Panama Papers untuk melihat kebenaran atas kekayaan perusahaan dan perorangan dari Indonesia. Sebab, pihaknya memiliki data yang lebih valid.

"Saya bisa tegaskan bahwa sumber yang menjadi data kami itu berbeda (dengan Panama Papers). Jadi tentunya kita anggap data ini ada, tapi akan kita kaji. Apakah valid, kita juga cek konsistensinya dengan yang kita miliki," papar Bambang, Selasa (5/4).

Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Humas Ditjen Pajak Mekar Satria Utama menuturkan, pihaknya sudah memiliki unit khusus dan dengan adanya tim ini Ditjen Pajak akan menggali potensi informasi dari Panama Papers. Namun, Mekar mengatakan, data yang dimiliki Ditjen Pajak berbeda dari Panama Papers.

"Kami terima data dari negara lain. Nanti akan kita bandingkan. Kalau konsisten, berarti cocok dan itu akan menambah potensi penggalian kita. Kalau berbeda, ini akan menjadi data baru dan sumber infomasi bagi kamu untuk dikembangkan," kata Mekar.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement