REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktur Kajian Politik Center for Indonesian National Policy Studies (CINAPS), Guspiabri Sumowigeno mengatakan kasus reklamasi teluk Jakarta akan mempengaruhi elektabilitas Basuki Tjatjaha Purnama atau Ahok dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang.
Reklamasi teluk Jakarta yang dipermasalahkan banyak pihak, menurut Guspiabri, akan mengganggu opini publik terhadap Ahok. "Ini menunjukan suhu politiknya meningkat," kata Guspiabri, Rabu (6/4).
Guspiabri mengatakan Jakarta memiliki tuntutan yang tinggi kepada pemimpinannya. Seorang pemimpin di Jakarta harus memiliki karakter politik yang kuat. Dengan tingginya dinamika politik yang saat ini terjadi diharapkan akan membuka mata publik tidak ada calon pemimpin yang sempurna.
Guspiabri menjelaskan hal ini pernah terjadi pada Bill Clinton. Saat itu kasus Clinton menjadi perdebatan publik. Tapi Clinton tetap terpilih dengan banyak dukungan.
Menurutnya keterbukaan dan persebaran informasi tentang calon pemimpin sangat diperlukan untuk publik. Dengan begitu publik tahu bahwa pimpinannya tidak ada yang sempurna. "Karena sejarah pun mengajar tidak ada pemimpin yang sempurna," ujarnya.
Dengan begini masyarakat akan belajar demokrasi. Guspiabri menambahkan masyarakat tidak akan lagi mengkultuskan satu pemimpin. Masyarakat akan melihat kinerja dibandingkan personal calon kandidat.