REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Salah satu kandidat Calon Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Achmad Tanribali Lamo meminta izin Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo terkait rencananya untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel tahun 2018 mendatang. "Kedatangan saya menemui Pak Syahrul, karena dia kan sebagai pemimpin wilayah, pemerintahan di provinsi, makanya saya datang. Sebelum sosialisasi dimana-mana, tentunya harus meminta izin dulu," kata Tanribali usai menemui Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Rabu (6/4).
Mantan Karateker Gubernur Sulsel 2008 ini juga mulai menemui sejumlah tokoh berpengaruh di Sulsel. Beberapa tokoh yang telah ditemui Tanribali, di antaranya Mantan Gubernur Sulsel Amin Syam, Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang, dan tokoh Sulsel Aksa Mahmud.
Menurut Tanribali, keinginannya untuk bertarung di Pilgub Sulsel, didasari oleh keinginan untuk mengabdi. "Ayah saya kan juga pernah pejabat di sini. Jadi, kalau dimungkinkan kenapa saya tidak mengabdi di sini. Kalau survei bagus, berarti kan ada keinginan masyarakat. Kalau tidak, ya saya tidak maju. Saya tidak cari jabatan, saya pada keinginan mengabdi," katanya.
Ayah Tanribali, Ahmad Lamo pernah menjabat sebagai Gubernur Sulsel periode 1966-1978. Selain itu ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat periode 1977-1982.
Tanribali yang pernah menjabat sebagai dirjen di Kementerian Dalam Negeri ini mengaku tidak punya target apakah harus mencalonkan diri sebagai kosong satu atau kosong dua. "Gubernur dan wakil gubernur merupakan satu paket yang beban kerjanya sudah diatur dalam undang-undang," kata dia.
Pada prinsipnya, ia bersedia menjadi calon wakil gubernur dengan sejumlah syarat tertentu. "Pada prinsipnya saya bersedia menjadi kosong dua jika pasangannya memiliki jaringan yang lebih luas, memiliki pengalaman yang lebih bagus, diakui secara nasional dan internasional, dan jauh lebih baik," ungkapnya.
Sementara Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengatakan kedatangan Tanribali sebagai bentuk silaturahmi dan memohon izin untuk melakukan sosialisasi cagub. "Dia datang ke saya sebagai saudara sebagai sahabat sebagai keluarga, dia sekaligus minta izin untuk bisa melakukan sosialisasi-sosialisasi calon gubernur," kata Syahrul.
Terkait hal ini, gubernur mengingatkan agar sosialisasi dilakukan secara perlahan dan menjaga ritme. Alasannya, karena pilgub masih lama. "Masih dua tahun lebih, jangan nanti kehabisan napas," kata Syahrul.