Kamis 07 Apr 2016 15:35 WIB

Dubes Filipina: Upaya Pembebasan Sandera Masih Berlangsung

Red: Ani Nursalikah
Sutomo (49) menunjukan foto putranya Bayu Oktavianto yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang disandera di Filipina di Miliran, Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (29/3).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Sutomo (49) menunjukan foto putranya Bayu Oktavianto yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) yang disandera di Filipina di Miliran, Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (29/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Filipina untuk Indonesia Maria Lumen Isletta mengatakan usaha pembebasan sepuluh WNI yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf masih berlangsung.

"Masih berlangsung," ujar Dubes Isletta secara singkat di sela-sela acara Silaturahmi Kebudayaan di Ruang Nusantara Kementerian Luar Negeri RI di Pejambon, Jakarta, Kamis (7/4).

Namun, Dubes Isletta menolak memberikan penjelasan lebih lanjut dengan alasan keamanan sepuluh sandera WNI tersebut. Sebelumnya, dalam pernyataan pers Menlu Retno Marsudi pada Senin (5/4) lalu, disampaikan Kapal Tongkang Anand 12 yang dibajak oleh kelompok militan Abu Sayyaf telah ditemukan di perairan Lahad Datu, Sabah, Malaysia.

Kapal Tongkang Anand 12 merupakan salah satu kapal dari dua kapal yang dibajak kelompok Abu Sayyaf, kapal lainnya, yakni Kapal Tunda Brahma 12 telah dilepaskan di perairan Filipina akhir Maret lalu, dan kini berada di tangan otoritas negara tersebut.