REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) berhasil mencatatkan laba komprehensif Rp 32,21 miliar pada 2015. Direktur Utama PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) Adrian Syarkawie mengatakan peningkatan kinerja MARI didukung pangsa pasar pendengar yang mencapai 30 persen sekaligus yang terbesar besar di Indonesia dibandingkan grup yang memiliki beberapa stasiun radio lain di Indonesia.
Untuk memperluas sumber-sumber pendapatan baru, MARI akan melakukan pengembangan kapitalisasi aset kanal digital baik aplikasi digital radio (streaming) maupun aplikasi digital lain. MARI akan memastikan rencana usaha dan target perseroan akan menjawab kebutuhan konsumen dan pemegang saham.
Laba Komprehensif Mahaka Radio Naik 99 Persen
Adrian menilai MARI bersama entitas anak merupakan tren setter dunia penyiaran, baik sisi binsis maupun kreativitas SDM di dalamnya. Berhasil menarik pangsa pendengar signifikan di Jakarta dan Surabaya, pengembangan stasiun radio dengan brand GEN fm akan dilakukan di kota-kota besar lain di Indonesia dengan mereplikasi model GEN fm Jakarta dan GEN fm Surabaya. Penyesuaian dengan selera pendengar lokal akan dilakukan pula sehingga stasiun-stasiun radio tersebut akan jadi perpanjangan merek GEN fm yang ada saat ini.
"Tidak hanya radio, brand GEN juga akan MARI gunakan pada berbagai platform lain seperti internet radio, portal hiburan, aplikasi telepon pintar, dan e-commerce,'' ujar Adrian.
Pangsa pasar yang tinggi, kata dia juga membuat GEN fm dan JAK fm memikat pengiklan untuk mempromosikan produk-produk mereka. Di sisi lain, biaya operasional ketiga radio MARI cenderung stabil. Untuk memperbaiki layanan dan memperkuat hubungan dengan pengiklan, MARI akan memberikan layanan sempurna dan konsisten. Radio-radio milik MARI akan menjaga komposisi iklan dengan tetap menjaga akuntabilitas melalui verifikasi iklan yang disiarkan.
Operasional MARI, lanjut Adrian juga didukung SDM berpengalaman dan berpengetahuan luas di industri penyiaran radio. Ditambah para pemegang saham yang juga berperan sebagai komisaris dan direksi, arahan dan alih pengetahuan menjadi efektif dan efisien.