Jumat 08 Apr 2016 17:32 WIB

Indonesia tak akan Menyerah Selamatkan Sandera

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Hamsiar, bibi dari Renaldi alias Aldi (25) salah satu awak Kapal Brahma 12 yang disandera kelompok milisi bersenjata Abu Sayyaf di Filipina diwawancarai di rumahnya di Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (8/4).
Foto: Antara/Darwin Fatir
Hamsiar, bibi dari Renaldi alias Aldi (25) salah satu awak Kapal Brahma 12 yang disandera kelompok milisi bersenjata Abu Sayyaf di Filipina diwawancarai di rumahnya di Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (8/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak berwenang Indonesia mengatakan mereka tidak akan menyerah berupaya membebaskan 10 pelaut Indonesia yang disandera oleh kelompok militan garis keras Abu Sayyaf di Filipina. Meskipun batas waktu pembayaran uang tebusan telah semakin dekat namun pemerintah mengaku tak akan berhenti berupaya.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan setiap upaya untuk menjamin pembebasan para sandera itu dipantau dengan baik. Ia menambahkan Jakarta telah mengintensifkan koordinasi dengan otoritas Manila.

"Nah, situasi ini tidak mudah. Namun, kami ingin menggarisbawahi kami tidak akan menyerah dan akan mencoba yang terbaik untuk menjamin pembebasan dari 10 orang Indonesia," kata Retno, seperti dilansir The Star Online, Jumat (8/4).

Retno juga mengungkapkan ia telah menerima informasi yang valid bahwa 10 orang Indonesia yang diculik di perairan dekat Filipina, berada dalam kondisi baik. Berbagai laporan media telah menyatakan batas waktu pembayaran uang tebusan telah ditetapkan pada Jumat.