Selasa 12 Apr 2016 19:32 WIB

Indonesia-Malaysia Kerja Sama Hadapi Abu Sayyaf

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ilham
Gerilyawan Abu Sayyaf.
Foto: historycommons.org
Gerilyawan Abu Sayyaf.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan Malaysia menjadi korban tindak terorisme militan Abu Sayyaf di Filipina. Sebanyak 10 warga negara Indnonesia dan empat warga Malaysia menjadi sandera kelompok militan tersebut.

"Ada kerja sama dalam masalah teroris. Kita anggap pasukan Abu Sayyaf adalah teroris," kata Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Seri Zahrain Mohamed Hashim kepada wartawan, Selasa (12/4).

 

Kedua negara juga bekerja sama dengan Filipina untuk pembebasan anak buah kapal (ABK) yang menjadi korban Abus Sayyaf.

Ia menegaskan, kelompok militan Abu Sayyaf bukanlah masalah kecil. Sebab, Filipina sendiri kesulitan dan menderita korban jiwa pada pasukan keamanannnya dalam menghadapi mereka. Sebanyak 18 tentara Filipina tewas dalam pertempuran kontra Abu Sayyaf.

Pentingnya penyelesaian Abu Sayyaf diakui Zahrain bisa dibawa ke tingkat yang lebih tinggi. "Mungkin akan dibicarakan ke tingkat ASEAN," ujarnya. KTT ASEAN akan digelar Mei nanti di Laos.

Kelompok Abu Sayyaf menyandera 10 WNI dan meminta tebusan senilai 50 juta peso atau sekitar Rp 15 miliar. Kesepuluh WNI merupakan awak kapal Anand 12 yang diculik 26 Maret lalu di perairan Tambulian, Kepulauan Sulu Filipina.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement