REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) telah melakukan penyesuaian program hasil pemangkasan untuk RAPBN-P 2016. Kementan menangkas anggaran sebanyak 12 persen atau senilai Rp 3,8 triliun.
“Kita telah lakukan kajian dengan eselon I, pemangkasan anggaran jangan sampai menyentuh sektor strategis padi, jagung, kedelai, cabai dan bawang,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, di Jakarta, Kamis (14/4).
Menurut Mentan, program terdampak pemangkasan di antaranya sektor peningkatan produksi tebu. Namun, pemerintah mengupayakan penggunaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Rp 30 triliun. “Pembiayaan serupa juga dilakukan untuk lada, karet, kopi, dan kakao, dikomersilkan karena mampu membiayai diri sendiri,” tuturnya.
Kementan juga memangkas program untuk biaya perjalanan dinas dan rehabilitasi gedung senilai Rp 200 miliar. Penundaan juga dilakukan untuk pembelian kendaraan dan yang lainnya yang tidak mengarah pada kepentingan petani.
Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron menyebutkan, perubahan anggaran jangan sampai mengganggu keberjalanan program prioritas. Ia juga meminta Kementan menyusun format yang jelas dan terukur soal pencapaian swasembada padi, jangung, dan kedelai berdasarkan periode waktu.