REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina menyebut patroli gabungan di Laut Cina Selatan oleh Amerika Serikat dan Filipina merefleksikan mental Perang Dingin, Jumat (15/4). Kementerian Pertahanan Cina memperingatkan Cina melawan segala bentuk pelanggaran kedaulatan.
Komentar ini muncul di situs Kementerian setelah AS mengumumkan rencana patroli gabungan. AS juga mengatakan akan meningkatkan keberadaan militernya di negara sekutunya, Filipina.
"Menguatnya aliansi militer AS-Filipina adalah manifestasi mental Perang Dingin dan itu tidak membawa pada perdamaian juga stabilitas di Laut Cina Selatan," kata Kementerian.
Lebih lanjut, Cina menyebut patroli angkatan laut gabungan itu mempromosikan militerisasi di wilayah. "Militer Cina akan mengawasi tren ini dengan baik dan menegaskan kedaulatan teritorial Cina beserta hak dan kepentingan maritimnya," katanya.
Sementara, Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter mengatakan, keberadaan militer AS tidak bermaksud melecut konflik dengan Cina.
Baca juga, Bahas Laut Cina Selatan, Cina Marah dengan Negara Maju.