Jumat 15 Apr 2016 22:19 WIB

74 Gerilyawan Tewas dalam Operasi Baru di Afghanistan

afghanistan
afghanistan

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sebanyak 74 gerilyawan tewas dan 11 orang lagi cedera dalam operasi militer yang dilancarkan oleh pasukan keamanan Afghanistan dalam waktu satu hari, kata Kementerian Pertahanan, di Kabul, Jumat (15/4).

Operasi tersebut dilancarkan di 12 provinsi dari 34 provinsi di negeri itu sejak Kamis pagi (14/4), kata Kementerian tersebut di dalam satu pernyataan.

Sebanyak 41 gerilyawan IS termasuk di antara mereka yang tewas dan pasukan keamanan gabung menemukan serta menyita senjata, kata pernyataan tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat malam.

Sementara itu, pasukan keamanan juga menghancurkan satu kamp pelatihan kelompok gerilyawan Kelompok Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Nangarhar Timur, selain menghancurkan satu lagi kamp pelatihan anggota Taliban di Provinsi Kandahar di bagian selatan negeri tersebut.

Kementerian juga mengkonfirmasi bahwa pemerintah kehilangan enam personel militer selama bentrokan dan serangan terpisah di seluruh negeri tersebut selama masa yang sama.

Anggota Taliban telah meningkatkan serangan mereka di seluruh Afghanistan sejak Selasa (12/4), ketika mereka memulai apa yang disebut kegiatan tahunan serangan musim semi dengan nama sandi "Operasi Omari".

Pada akhir pekan lalu, satu serangan roket mengguncang Ibu Kogta Afghanistan, Kabul, beberapa jam setelah menteri luar negeri AS mengakhiri kunjungan satu-hari ke negeri tersebut, kata beberapa sumber dan saksi mata.

Dua roket ditembakkan dari bagian timur Kabul ke arah kabupaten diplomatik di bagian tengah kota itu, kata satu sumber keamanan kepada Xinhua.

Satu roket menghantam gedung sekolah menengah di kabupaten polisi satu, kata sumber tersebut pada Sabtu malam (9/4). Kementerian Pertahanan menambahkan, "Informasi awal menunjukkan tak seorang pun cedera dalam serangan itu."

"Sejauh ini, kami tak memiliki perincian, tapi kami akan berusaha memperoleh keterangan lebih lanjut," bunyi keterangan kementerian.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement