REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Masjid terbesar di Skotlandia, yakni Glasgow Central Mosque, telah membuat terobosan baru dalam bidang manajerial masjid. Bila sebelumnya hanya kaum lelaki saja yang diberi hak untuk mengatur, mengurus, serta mengelola berbagai kebutuhan dan kepentingan masjid, kaum perempuan kini mulai disertakan dalam pengelolaan masjid.
Presiden Glasgow Central Mosque Syafii Kausar mengatakan, jamaah perempuan di masjid itu tengah didorong untuk mengajukan tempat di komite manajemen masjid. “Kami ingin lebih banyak perempuan untuk berpartisipasi. Kami akan memperpanjang tenggat waktu pengiriman berkas yang dibutuhkan masjid. Kami membutuhkan mereka (perempuan),” tutur Syafii seperti dikutip laman Herald Scotland, Senin (18/4).
Ia mengungkapkan, selama ini, jamaah perempuan di Skotlandia, khususnya yang beribadah di Glasgow Central Mosque, tidak ingin bergabung dengan komite manajemen masjid. “Karena mereka tahu, perbuatan mereka benar. Mereka (jamaah perempuan) juga memiliki komite sendiri,” ujarnya.
Baru-baru ini, Glasgow Central Mosque didesak untuk memperluas akses komite manajemen. Khususnya untuk jamaah perempuan dan non-Pakistan. Selama ini, jamaah perempuan di sana memang jarang menempati posisi penting atau strategis untuk mengelola masjid. Misalnya, mengatur keuangan dan kebutuhan sehari-hari masjid. Komite manajemen cenderung didominasi oleh jamaah laki-laki, terutama yang berkewarganegaraan Pakistan.
Dengan kebijakan baru tersebut, diharapkan tidak ada kesenjangan antara siapapun untuk bersama-sama mengelola dan memakmurkan Glasgow Central Mosque.