REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Induk organisasi sepak bola Indonesia, PSSI, berencana menggelar kongres tahunan meski Surat Keputusan (SK) Pembekuan PSSI belum dicabut. Bahkan pihaknya sudah memberikan undangan kepada anggota-anggota PSSI. Rencananya Kongres tahunan tersebut digelar akhir bulan Mei, atau setelah Kongres tahunan FIFA.
Hal ini disampaikan oleh, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Azwan Karim. Azwan mengatakan pihaknya sengaja memilih waktu setelah gelaran kongres tahunan FIFA di Meksiko pada tanggal 12-13 Mei mendatang. Karena pihaknya dapat memantau nasib sepak bola Indonesia di kongres FIFA tersebut, dan dapat dibicarakan pada kongres tahunan PSSI.
"Untuk sementara kami pilih Balikpapan, tapi mungkin masih akan ada perubahan. Nanti kita konfirmasi lagi ke teman-teman anggota yang lain," ujar Azwan di kantor PSSI, Senin (18/4).
Meski pihaknya dapat menjalankan kongres tahunan tapi Azwan masih kecewa, karena hingga saat ini PSSI masih belum bisa menjalankan program-programnya. Akibatnya sanksi FIFA pun masih belum dicabut. Sebab yang diinginkan oleh FIFA tidak hanya sekedar keputusan Mahkamah Agung (MA) yang memenangkan PSSI, tapi sebuah intervensi kepada PSSI.
Memang secara otomastis SK Pembekuan sudah tidak berlaku pasca penolakan kasasi Kemenpora oleh Mahkama Agung (MA). Hanya saja, pihak pemerintah dalam hal ini Kemenpora dan pihak kepolisian masih mengintervensi PSSI. Salah satunya adalah dengan tidak diberikannya izin bergulirnya Liga Super Indonesia (ISL).