Oleh Sapto Andika Chandra (Wartawan Republika)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salim (40 tahun) tetap mengantarkan pekerja konstruksi proyek reklamasi Pulau 'G' tak jauh dari Pelabuhan Ikan Muara Angke, Jakarta Utara. Meski pemerintah pusat dan pemerintah provinsi bersama dengan DPR telah sepakat untuk menghentikan proyek reklamasi untuk sementara waktu, reklamasi tak berhenti.
Aktivitas di atas pulau buatan tersebut masih berjalan. Salim mengungkapkan, sejak keputusan pemerintah untuk menghentikan proyek yang keluar pekan lalu dan diikuti demonstrasi dan penggeseran Pulau G panda akhir pekan lalu, kegiatan pembangunan di atas lahan yang digarap PT Agung Podomoro Land melalui anak usahanya, terus berjalan.
Selasa (19/4), Republika.co.id mencoba melihat langsung kegiatan yang berlangsung di atas Pulau G. Tak ada akses langsung ke pulau tersebut kecuali menumpang kapal nelayan atau menggunakan kapal kecil yang memang tersedia di sana untuk mengantar dan menjemput pekerja proyek.
Di dermaga sebelah utara Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Angke, terdapat tiga kapal kecil yang sedia setiap saat mengantar-jemput pekerja proyek. Salah satunya milik Salim yang sudah melakoni pekerjaan ini sejak tahun lalu. Dia tak hanya mengantar pekerja ke lokasi Proyek di Pulau G saja, namun juga ke Pulau D yang terletak di sebelah utara pemukiman elit di Pantai Indah Kapuk.
Salim bersedia mengantar kami untuk mendekati lokasi proyek. Butuh waktu 30 menit untuk mencapai Pulau G. Namun baru saja kapal milik Salim yang kami tumpangi mendekati lokasi proyek di Pulau G, dua kapal patroli milik pengembang mengejar dan mengahalau kami.
Dua speed boat tersebut masing-masing ditumpangi oleh tiga orang berpakaian serba hitam dengan wajah tertutup. Kedua boat milik perusahaan tersebut lantas menggiring kapal Salim agar menjauhi lokasi proyek dan kembali ke dermaga di Muara Angke. Tak hanya itu, mereka sempat mengambil potret wajah kami yang mencoba mendekati Pulau G.
(Berita selengkapnya bisa dibaca di Harian Republika edisi 20 April 2016)