REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerusakan budaya bangsa dinilai sebagai masalah mendesak Indonesia. Keluarga, dianggap sebagai aspek penting penanggulangan kerusakan yang terjadi.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, mengatakan baiknya kehidupan keluarga merupakan aspek penting, menanggulangi kerusakan budaya bangsa yang tengah terjadi.
Nasaruddin Umar berpendapat keluarga merupakan gerbang utama berbagai langkah strategis, sehingga harus ada upaya meneguhkan keutuhan keluarga.
"Harus ada perhatian khusus ormas-ormas Islam untuk meneguhkan keutuhan keluarga umat Islam," kata Nasaruddin, di rapat pleno Wantim MUI, Rabu (20/4).
Nasaruddin mengaku prihatin melihat fakta yang ada, kala perceraian menjadi sebuah fenomena yang semakin sering terjadi, terutama di kalangan umat Islam di Indonesia. Ia menuturkan dari 2 juta perkawinan, setidaknya terdapat 12 persen gugatan cerai yang sudah diajukan, dengan 80 persen menimpa pasangan muda.
Untuk itu, ia menekankan pentingya merancang konsep yang konkrit sebagai pencegahan, fenomena perceraian yang menjadi masalah terbesar keluarga di Indonesia. Bahkan, Nasaruddin menyarankan rancangan konseptual penanggulangan tersebut, dapat dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan.
Ia mencontohkan keutuhan keluarga merupakan pondasi penting dari proses Islamisasi, yang harus dilakukan secara berkelanjutan sebagai salah satu langkah penanggulangan kerusakan budaya.
Selain itu, Nasaruddin menambahkan keutuhan keluarga akan mampu menjadi tembok yang kokok, menghadapi ancaman kerusakan budaya seperti narkoba.