REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan genangan banjir di beberapa titik di ibu kota, terutama di Jakarta Utara karena pasang air laut. Ia juga menjelaskan dengan naiknya air laut, mesin-mesin pompa air tak mampu berfungsi maksimal.
"Ya pasti kalau hujan, bertepatan dengan laut lagi pasang, maka Jakarta tergenang. Saya sudah ngomong berkali-kali. Makanya, kita sedang menyiapkan tanggul yang tinggi. Kalau kita matikan pompa, semua (kawasan) Gunung Sahari meluap," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Kamis (21/4).
Di sisi lain, ia mengomentarai pula perihal genangan yang terjadi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Menurutnya penyebab genangan diakibatkan kawasan yang tergenang berada di daerah aliran sungai (DAS). Ia menyebutkan.permukiman di sepanjang bantaran Kali Krukut menjadi seharusnya merupakan DAS.
"Krukut kenapa meluap? Karena Krukut belum normalisasi," ujarnya.
Ia mengatakan cara yang bisa dilakukan yaitu normalisasi sungai-sungai yang ada di Jakarta. Meski begitu, ia mengakui normalisasi harus dilakukan bersamaan dengan penyediaan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) untuk tempat tinggal yang baru bagi warga bantaran sungai.
"Lebar Sungai Pesanggrahan itu 60 meter kok, tetapi tinggal 15 meter. Mau enggak mau saya mesti lebarin. Tetapi, orang pada tinggal di situ jadi masalah. Maka, tunggu rusun jadi. Mei sudah jadi lagi beberapa ratus unit," jelasnya.
Diketahui, hujan deras mengguyur Jakarta pada Kamis (21/4) dini hari hingga pagi tadi. Alhasil sejumlah kawasan tergenang h antaranya lain Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan; Mangga Dua, Jakarta Utara; dan Pasar Rebo, Jakarta Timur.